Ternyata aku terlalu menyempitkan diriku secara membabi buta.
Hingga ku kira malam hanya kondisi di saat tidak ada matahari yang menyinari
bumi, sejuk hanya urusan dingin yang menyentuh kulit, hingga yang paling ngawur, adzab adalah kondisi ketika kita
lapar, tak punya uang, ditolak sana-sini, dlsb.
Bahwa kuat fisik, jika hanya kekuatan fisiknya saja yang
digunakan ya—agak—percuma. Tanpa memperdulikan kekuatan intelektual dan
spiritualnya. Kuat materi atau finansial lebih rawan lagi, karena bisa jadi
kekuatan tersebut disebabkan oleh kelemahan melawan keserakahan, ketemakan, dan
‘nafsu-nafusnya yang lain’—bukankah lebih baik nafsu mu seluas samudera tapi
engkau mampu mengendalikannya, daripada setitik embun tapi kita selalu
melampiaskannya?
Hingga seorang keren yang ada disana pernah bilang—kurang lebih—begini,
“Jika kamu melihat ramainya orang miskin di ‘Negara ber-Tuhan’, ketahuilah di
sana ada si kaya yang merampok harta mereka.”
****
Aku lupa bahwa kekuatan juga ada pada mereka yang menahan
eksistensi ke-aku-annya. Yang terlihat cuek ternyata sangat peduli, yang terlihat
slengean ternyata alim luar biasa,
yang menolong harus sembunyi-sembunyi dulu, dlsb. Aku pikir engkau bisa
merasakan hal-hal demikian di sekitarmu dan pasti lebih variatif.
Tulisan ini dibuat dadakan di pagi hari, dan soal “pagi” di
sini adalah pagi yang sempit. Karena pagi yang ku maksud hanyalah keadaan ketika
matahari terbit.
Padahal pagi lebih dari itu, pagi adalah kondisi ketika kita
bersemangat, ketika kita membuka harapan setelah penatnya kemarin, ketika kita
menjadi pemancar harapan bagi orang lain, dlsb.
Maka engkau jangan salah sangka, karena di dalam diri kita
tidak hanya ada jantung, paru-paru, tenggorokan, dkk. Karena jika engkau
berpikir demikian maka sempitlah diri mu.
Di dalam diri kita ada semesta raya, ada galaksi, gugus
bintang, lengkung bulan, pagi, siang, sore, malam. Ada sejuk dan panas. Ada juga
gelombang, sapuan angin, dan banyak lagi lainnya.
Kita dibebaskan menggunakan yang mana, tugas kita hanyalah
mengatur porsinya masing-masing, sehingga kompatibel dengan ruang dan
waktu-Nya.
Pagiiiii!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar